Proses Terjadinya Osmosis
Makalah ini Dipresentasikan di Depan
Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi
Gusti Ayu Made
Suyasmini
GURU MAPEL
Disusun:
O
L
E
H
KELOMPOK
8
Anggota:
1.
Restuning Hanifa
2.
Saufika Ayudistira
3.
Siti Hutami Adeningsih
4.
Utami Kencana Dewi
5.
Youlia
Aristien Hardi
PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 MATARAM
JL. PANJI TILAR NEGARA NO. 25 TELP.
(0370)632079 MATARAM NTB
MATARAM
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Tubuh
tumbuhan terdiri dari satuan yang dikenal secara morfologi yaitu sel, yang
masing-masing diselubungi oleh dinding sel dan melekat pada sel lain dengan adanya
perekat sel. Plasma sel dibungkus oleh selaput tipis yang disebut membran
plasma. Selaput ini merupakan membran dwi lapis yang mampu mengatur secara
selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel kedalam sel dan sebaliknya.
Fungsi membran pada dasarnya adalah mengatur lalu lintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut dalam air untuk keluar masuk sel atau organel-organnel sel. Walaupun membran tidak sepenuhnya bersifat semipermeabel, tetapi tetap saja molekul-molekul air akan lebih leluasa untuk menembus membran dibandingkan dengan ion-ion atau senyawa-senyawa lainnya (Lakitan, 2001).
Pada membran terdapat pori-pori yang sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul air dan tidak cukup besar untuk dapat dilalui oleh molekul-molekul lain (Lakitan, 2001). Osmosis terjadi apabila ada perbedaan konsentrasi air tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Semakin besar konsentrasi cairan pada kedua sisi membran, semakin tinggi tekanan osmosisnya.
Fungsi membran pada dasarnya adalah mengatur lalu lintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut dalam air untuk keluar masuk sel atau organel-organnel sel. Walaupun membran tidak sepenuhnya bersifat semipermeabel, tetapi tetap saja molekul-molekul air akan lebih leluasa untuk menembus membran dibandingkan dengan ion-ion atau senyawa-senyawa lainnya (Lakitan, 2001).
Pada membran terdapat pori-pori yang sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul air dan tidak cukup besar untuk dapat dilalui oleh molekul-molekul lain (Lakitan, 2001). Osmosis terjadi apabila ada perbedaan konsentrasi air tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Semakin besar konsentrasi cairan pada kedua sisi membran, semakin tinggi tekanan osmosisnya.
Dua faktor penting yang mempengaruhi
osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut
yang ada didalam sel
2. Kadar air dan materi terlarut
yang ada diluar sel
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang
merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan
osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan meningkat kan energi
bebas, sehingga partikel air meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi
dalam larutan.
1.2 TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah
:
1. Mengetahui
efek dari potensial air pada sel yang diletakkan dilarutan hipotonis dan
hipertonis.
2. Menghitung
persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan.
3. Mendeskripsikan
peristiwa osmosis pada seltumbuhan, yaitu kentang
4. MembuktikanPeristiwa
Osmosis
5. Untuk
mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara larutan
gula 5%, larutan gula 30%, larutan gula
0%, dan udara .
1.3 RUMUSAN
MASALAH
1.
Adakah perbedaan berat pada kentang sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan?
2.
Mengapa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut
dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui
membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi
hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada proses osmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke
larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan keseimbangan laju perpindahan
pelarut di antara kedua medium itu.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
(Wikipedia, 2017)
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian
yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan
disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. (Wikipedia, 2017)
2.2 Rumusan
Hipotesis
Hipotesis
pertama berbunyi " Terdapat peningkatan berat pada kentang dikarenakan,
air masuk kedalam sel-sel kentang dan menyebabkan berat kentang bertambah
"
Hipotesis
kedua berbunyi " Terdapat penurunan berat pada kentang dikarenakan,
kandungan air pada kentang lebih besar dan menyebabkan berat kentang berkurang"
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan
Bahan
Adapun Alat-alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah :
·
Pelubanggabus
·
Neraca
·
Gelaskimia
·
Penggaris
·
Pisausilet
Sedangkan Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
·
Kentang
·
Larutangula 5 %
·
Larutangula 30 %
·
Air
3.2 LangkahKerja
1. Dengan
menggunakan pelubang gabus, kami membuat 4 buah silinder umbi kentang segar
sepanjang ± 5 cm.
2. Selanjutnya,
kami menimbang satu per-satu irisan kentang dengan timbangan dan mencatat
ke-empat massanya
Lalu
menyiapkan empat buah gelas beker yang masing – masing diberi label :
Larutan
gula 0%
Larutan gula 5%
Larutan gula 30%
Udara
3. Lalu
dalam waktu yang bersamaan, keempat irisan kentang yang sudah diukur kami masukkan
kedalam masing-masing gelas
4. Setelah
satu hari keempat irisan kentang kami angkat secara bersamaan dari gelas beker
5. Kemudian
kami mengukur massa akhir masing-masing kentang dengan timbangan dan mencatat
perubahan massa dan tekstur kentang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel
hasil pengamatan
Nomor
Silinder
|
Perlakuan
|
Berat
|
Keadaan
|
||
Awal
|
Akhir
|
Keras
|
Lembek
|
||
1
|
Dalam air
|
3,35 gr
|
4,53 gr
|
√
|
|
2
|
Dalam
larutan gula 5%
|
3,28 gr
|
3,51 gr
|
√
|
|
3
|
Dalam
larutan gula 30%
|
3,32 gr
|
2,00 gr
|
√
|
|
4
|
Udara
|
3,41 gr
|
2,35 gr
|
√
|
4.2 Pembahasan
Dari
tabel diatas diperoleh hasil :
Gelas
1 yang berisi air, dengan berat awal 3,35 gr dan panjang 5 cm. Gelas 2 yang berisi
larutan gula 5%, dengan berat awal 3,28 gr dan panjang 5 cm. Gelas
3 yang berisi larutan gula 5%, dengan berat
awal 3,32 gr dan panjang 5 cm. Gelas 4 yang berisi udara, dengan berat awal
3,41 gr dan panjang 5 cm.
Kemudian setelah didiamkan selama sehari terdapat
perubahan berat dari masing-masing kentang. Gelas 1 berisi air, mengalami
peningkatan berat menjadi 4,53 gr dengan tekstur keras. Pada gelas 2 berisi
larutan gula 5%, berat kentang mengalami peningkatan menjadi 3,51
gr dengan tekstur keras. Gelas 3 yang berisi larutan gula 30%, mengalami penurunan menjadi 2,00 gr dengan tekstur
lembek. Dan pada gelas 4 berisi udara, mengalami penurunan menjadi 2,35 gr
dengan tekstur lembek.
Saat kentang
dimasukkan kedalam gelas berisi udara dan direndam dalam larutan gula 30%,
akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju
ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis
terhadap larutan gula yang hipertonis.
Untuk
kentang yang direndam dalam Air dan larutan gula 5, kentang mengalami difusi.
Dimana Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang
hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel
bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi).
Peristiwa
yang terjadi pada sel-sel umbi kentang berakibat dua hal :
-
Sel-sel kentang
kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan
penurununan tekanan turgor. Kentang menjadi empuk dan lembek diakibatkan tekanan
turgor yang menurun
-
Terjadi
penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan.
Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin
banyak pengurangan beratnya.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Larutan yang mempunyai konsentrasi lebih
tinggi akan naik. Hal ini berarti bahwa pada osmosis terjadi dari konsentrasi
yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
2. Zat pelarut (air) akan berpindah dari
hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang mengakibatkan plasmolisis
3. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh
larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air dilingkungan akan masuk ke
dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka molekul
air didalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.
4. Kentang yang direndam dalam larutan gula
mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air
cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
5. Kentang yang direndam dalam air biasa
mengalami difusi dimana kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar
sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah
(hipotonis).
6.
Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnporpasif yang tidak
memerlukan energi dalam prosesnya.
7.
Permeabilitas dan semi permeabilita smerupakan kemampuan yang dimiliki
oleh membran sel dalam menyaring partikel-partikel yang akanmelalui membran
sel. Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat
kondisi yang kurang menguntungkan
5.2
Saran
-
Ketika memotong
kentang menggunakan pelubang gabus, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, agar
kentang dapat terpotong dengan sempurna.
-
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan
teliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal
-
Dalam menimbang
berat dari masing-masing kentang, harus dilakukan dengan teliti agar tidak
terjadi kesalahan pada data.
-
Kepada para pengamat disarankan agar
lebih teliti saat melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang
bisa mempersulit pengamatan
-
Pada kegiatan praktikum ini sebaiknya
alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan
terlebih dahulu agar praktikum dapat berjalan lebih baik dan tidak
terhambat
5.3
Lampiran
Gambar 1.1 Kentang
Gambar 1.2 Alat (Penggaris, Silet, dan Pemotong
gabus)
Gambar 1.1 Timbangan
Gambar 1.4 Air
Gambar 1.5 Larutan gula 5%
Gambar 1.6 Larutan gula 30%
Gambar 1.4 Pengelompokan pada
kentang
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Wikipedia. 30 Mei 2017.
Osmosis. https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis [diakses pada tanggal 07/05/2017]
Wikipedia. 19 Maret
2017. Difusi. https://id.wikipedia.org/wiki/Difusi [diakses pada tanggal 07/05/2017]
Anisaul, Mukramina. 10 Oktober
2013. Laporan Praktikum Osmosis Pada Kentang. http://annisaulthegunners.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-osmosis-pada-kentang.html [diakses
pada tanggal 07/05/2017]
Bona, Riki D. 24 Maret
2016. Laporan Praktikum Osmosis Pada Kentang. http://bonariki.blogspot.co.id/2016/03/laporan-praktikum-osmosis-pada-kentang.html [diakses
pada tanggal 07/05/2017]