Kamis, 21 September 2017

Peristiwa Osmosis Pada Kentang




Proses Terjadinya Osmosis

Makalah ini Dipresentasikan di Depan Siswa Pada Mata Pelajaran  Biologi
Gusti Ayu Made Suyasmini
GURU MAPEL

Disusun:
O
L
E
H
KELOMPOK 8
Anggota:
1.      Restuning Hanifa
2.      Saufika Ayudistira
3.      Siti Hutami Adeningsih
4.      Utami Kencana Dewi
5.      Youlia Aristien Hardi


PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 MATARAM
JL. PANJI TILAR NEGARA NO. 25 TELP. (0370)632079 MATARAM NTB
MATARAM
2017








BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG MASALAH
Tubuh tumbuhan terdiri dari satuan yang dikenal secara morfologi yaitu sel, yang masing-masing diselubungi oleh dinding sel dan melekat pada sel lain dengan adanya perekat sel. Plasma sel dibungkus oleh selaput tipis yang disebut membran plasma. Selaput ini merupakan membran dwi lapis yang mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel kedalam sel dan sebaliknya. 
            Fungsi membran pada dasarnya adalah mengatur lalu lintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut dalam air untuk keluar masuk sel atau organel-organnel sel. Walaupun membran tidak sepenuhnya bersifat semipermeabel, tetapi tetap saja molekul-molekul air akan lebih leluasa untuk menembus membran dibandingkan dengan ion-ion atau senyawa-senyawa lainnya (Lakitan, 2001). 
            Pada membran terdapat pori-pori yang sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul air dan tidak cukup besar untuk dapat dilalui oleh molekul-molekul lain (Lakitan, 2001). Osmosis terjadi apabila ada perbedaan konsentrasi air tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Semakin besar konsentrasi cairan pada kedua sisi membran, semakin tinggi tekanan osmosisnya. 
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada didalam sel
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada diluar sel
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan meningkat kan energi bebas, sehingga partikel air meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan.
















1.2    TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan dilarutan hipotonis dan hipertonis.
2.      Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan.
3.      Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada seltumbuhan, yaitu kentang
4.      MembuktikanPeristiwa Osmosis
5.      Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula 5%, larutan gula  30%, larutan gula 0%, dan udara .

1.3    RUMUSAN MASALAH
1. Adakah perbedaan berat pada kentang sebelum dan sesudah diberikan perlakuan? 
2. Mengapa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan?

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori
     Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada proses osmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan keseimbangan laju perpindahan pelarut di antara kedua medium itu. 
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. (Wikipedia, 2017)
            Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. (Wikipedia, 2017)

2.2 Rumusan Hipotesis
            Hipotesis pertama berbunyi " Terdapat peningkatan berat pada kentang dikarenakan, air masuk kedalam sel-sel kentang dan menyebabkan berat kentang bertambah "
            Hipotesis kedua berbunyi " Terdapat penurunan berat pada kentang dikarenakan, kandungan air pada kentang lebih besar dan menyebabkan berat kentang berkurang"











BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan
Adapun Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
·         Pelubanggabus
·         Neraca
·         Gelaskimia
·         Penggaris
·         Pisausilet
Sedangkan Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
·         Kentang
·         Larutangula 5 %
·         Larutangula 30 %
·         Air

3.2  LangkahKerja
1.    Dengan menggunakan pelubang gabus, kami membuat 4 buah silinder umbi kentang segar sepanjang ± 5 cm.
2.    Selanjutnya, kami menimbang satu per-satu irisan kentang dengan timbangan dan mencatat ke-empat massanya
Lalu menyiapkan empat buah gelas beker yang masing – masing diberi label :
Larutan gula 0%
Larutan gula 5%
Larutan gula 30%
Udara
3.    Lalu dalam waktu yang bersamaan, keempat irisan kentang yang sudah diukur kami masukkan kedalam masing-masing gelas
4.      Setelah satu hari keempat irisan kentang kami angkat secara bersamaan dari gelas beker
5.      Kemudian kami mengukur massa akhir masing-masing kentang dengan timbangan dan mencatat perubahan massa dan tekstur kentang.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
            Tabel hasil pengamatan

Nomor Silinder
Perlakuan
Berat
Keadaan
Awal
Akhir
Keras
Lembek
1
Dalam air
3,35 gr
4,53 gr

2
Dalam larutan gula 5%
3,28 gr
3,51 gr

3
Dalam larutan gula 30%
3,32 gr
2,00 gr

4
Udara
3,41 gr
2,35 gr


4.2 Pembahasan
            Dari tabel diatas diperoleh hasil :
            Gelas 1 yang berisi air, dengan berat awal 3,35 gr dan panjang 5 cm. Gelas 2 yang berisi larutan gula 5%, dengan berat awal 3,28 gr dan panjang 5 cm. Gelas 3 yang berisi larutan gula 5%, dengan berat awal 3,32 gr dan panjang 5 cm. Gelas 4 yang berisi udara, dengan berat awal 3,41 gr dan panjang 5 cm.
            Kemudian setelah didiamkan selama sehari terdapat perubahan berat dari masing-masing kentang. Gelas 1 berisi air, mengalami peningkatan berat menjadi 4,53 gr dengan tekstur keras. Pada gelas 2 berisi larutan gula 5%, berat kentang mengalami peningkatan menjadi 3,51 gr dengan tekstur keras. Gelas 3 yang berisi larutan gula 30%, mengalami penurunan menjadi 2,00 gr dengan tekstur lembek. Dan pada gelas 4 berisi udara, mengalami penurunan menjadi 2,35 gr dengan tekstur lembek.
            Saat kentang dimasukkan kedalam gelas berisi udara dan direndam dalam larutan gula 30%, akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
            Untuk kentang yang direndam dalam Air dan larutan gula 5, kentang mengalami difusi. Dimana Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi).
            Peristiwa yang terjadi pada sel-sel umbi kentang berakibat dua hal :
-          Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Kentang menjadi empuk dan lembek diakibatkan tekanan turgor yang menurun
-          Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan. Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.


BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
       Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.  Larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi akan naik. Hal ini berarti bahwa pada osmosis terjadi dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
2.  Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang mengakibatkan plasmolisis
3.  Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air dilingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka molekul air didalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.
4.  Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
5.  Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
6.  Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnporpasif yang tidak memerlukan energi dalam prosesnya.
7.  Permeabilitas dan semi permeabilita smerupakan kemampuan yang dimiliki oleh membran sel dalam menyaring partikel-partikel yang akanmelalui membran sel. Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat kondisi yang kurang menguntungkan

5.2    Saran
-          Ketika memotong kentang menggunakan pelubang gabus, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, agar kentang dapat terpotong dengan sempurna.
-          Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang   maksimal
-          Dalam menimbang berat dari masing-masing kentang, harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan pada data.
-          Kepada para pengamat disarankan agar lebih teliti saat melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang bisa mempersulit pengamatan
-          Pada kegiatan praktikum ini sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan  terlebih dahulu agar praktikum dapat berjalan lebih baik dan tidak terhambat




5.3    Lampiran
Gambar 1.1 Kentang

Gambar 1.2 Alat (Penggaris, Silet, dan Pemotong gabus)









      Gambar 1.1 Timbangan

      
Gambar 1.4 Air


Gambar 1.5 Larutan gula 5%
Gambar 1.6 Larutan gula 30%

                                                                 
Gambar 1.4 Pengelompokan pada kentang











DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Wikipedia. 30 Mei 2017. Osmosis. https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis [diakses pada tanggal 07/05/2017]

Wikipedia. 19 Maret 2017. Difusi. https://id.wikipedia.org/wiki/Difusi [diakses pada tanggal 07/05/2017]

Anisaul, Mukramina. 10 Oktober 2013. Laporan Praktikum Osmosis Pada Kentang. http://annisaulthegunners.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-osmosis-pada-kentang.html  [diakses pada tanggal 07/05/2017]

Bona, Riki D. 24 Maret 2016. Laporan Praktikum Osmosis Pada Kentang. http://bonariki.blogspot.co.id/2016/03/laporan-praktikum-osmosis-pada-kentang.html  [diakses pada tanggal 07/05/2017]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar